Legislator Ini, Apresiasi Keberhasilan Tim Densus 88 Tangkap Pelaku Terduga Teroris

BANDUNG, TRIMEKAR – Anggota DPR RI H. Cucun Ahmad Syamsurijal, S.Ag., M.Ap., turut mengapresiasi atas keberhasilan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 yang sudah menangkap sejumlah pelaku terduga teroris di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung.

“Kita apresiasi. Ini bagian dari keberhasilan Tim Densus 88, Intelejen Polri dan BIN dalam upaya menangkap para pelaku terduga teroris,” kata Cucun kepada wartawan usai melaksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di halaman Yayasan Haji Saepudin Suwinta di Desa/Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Minggu (17/11/2019).

Cucun mengatakan, tanpa kehadiran aparat Intelejen dalam pengungkapan kasus terorisme tidak akan terdeteksi.

Dengan adanya kerja keras aparat Intelejen dan Tim Densus 88 itu, Cucun berharap, bisa meminimalisir pemahaman radikalisme yang dilakukan oleh warga.

“Pemahaman radikalisme di mata para pelaku terduga teroris merupakan jihad. Itu konsep pemahaman keagaman yang salah dan harus diluruskan,” katanya.

Karena itu pentingnya dilaksanakan deteksi dini untuk mencegah paham radikalisme.

Menurutnya, penangkapan dua terduga teroris di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung bagian dari antisipasi penyebaran paham keagamaan yang salah.

Cucun pun berharap dengan adanya penangkapan para terduga teroris itu, tidak sampai kejadian serupa menyebar. Pasalnya, jika dibiarkan kejadian serupa akan terus tumbuh dan banyak tersebar di kalangan warga.

“Sebenarnya, penangkapan kedua terduga teroris di Pasirjambu itu bukan kecolongan. Karena memang sel (para terduga teroris) sudah terlalu luas,” katanya.

Menurutnya, para terduga teroris itu harus diberikan pemahaman, bahwa tindakannya itu salah.

“Jangan sampai mereka (terduga teroris) memiliki pemahaman yang salah dan menurut mereka merasa yang paling benar,” katanya.

Ia berharap, untuk mencegah atau mengantisipasi meluasnya paham radikalisme itu, para kiai memiliki peranan penting untuk melakukan dakwah kepada masyarakat luas.

“Para kiai harus terus berdakwah kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman yang benar tentang agama kepada masyarakat. Disini pun peran media harus turut membantunya, dalam menyampaikan imformasi yang benar kepada masyarakat luas,” harapnya.

Cucun juga berharap kepada BIN maupun Polri untuk pro aktif melakukan komunikasi dengan tokoh agama maupun masyarakat dalam upaya pencegahan paham radikalisme.

“Ketika ada gejala orang pendatang, kemudian memiliki pemahaman yang beda dengan kita sebagai warga setempat patut dicurigai. Apalagi warga pendatang itu memiliki tujuan tertentu yang tak diharapkan,” ucapnya.

Tidak menutup kemungkinan, diungkapnya, penyebaran paham radikalisme itu, para pelaku melakukan komunikasi melalui media sosial.

Hal tersebut harus dideteksi lebih dini.
Lebih lanjut Cucun mengatakan, dalam pertemuan rapat dengan jajaran Polri dan Kejagung di Jakarta, pihaknya selalu mendorong aparat hukum kerja maksimal.

“Kita juga memberikan apresiasi melalui suport angaran. Dengan harapan Indonesia aman dan tertib. Tidak berharap, Indonesia seperti di Timur Tengah yang mengarah pada konflik kehancuran,” ungkapnya.

Cucun pun mengatakan, memberantas para pelaku terduga teroris tersebut bukan untuk menghancurkan.

Tetapi berusaha untuk mengembalikan dan menyadarkan para pelaku terduga teroris untuk kembali ke jalan yang benar.

“Indonesia itu sudah final. Hasil perjuangan para kiai, di Indonesia sudah ada Bhinneka Tunggal Ika. Tak membuat sebuah kesimpulan, berbeda keyakinan itu dianggap musuh. Itu paham yang salah dan harus diluruskan. Kita harus berusaha mengembalikan pemikiran yang salah ke pemikiran yang benar,” pungkasnya. (TM-15)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *