TRIMEKAR – Munas BEM Perguruan Tinggi NU se-nusantara mengusung tema “Penguatan Ukhuwah Wathoniyah”.
Anggota BEM PTNU se-nusantara ini adalah kampus-kampus yang terdaftar di bawah naungan lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama.
Dalam rangka Musyawarah Nasional ke-VI Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlotul Ulama se-Nusantara.
Dhohir (Presidium Nasional BEM PTNU se-nusantara) menegaskan bahwa BEM PTNU merupakan benteng atau garda terdepan dalam memerangi paham intoleransi di Indonesia.
“Negara butuh sosok mahasiswa sebagai landing sektor yang relegius dan nasionalis,” katanya.
Dikatakan, dari sekian banyak peristiwa intoleran di Indonesia tentu sangat menyimpang dari segala bentuk aktivitas islam yang rahmatal lil alamin.
Menurutnya, gerakan yang masif untuk dijadikan sasaran awal bisa disebut pengkaderan awal yaitu mahasiswa yang dikasih dogma dogma bahwa pancasila thoghut sistem negara kesatuan Republik Indonesia bukan solusi hanya dijadikan sebuah ilusi belaka.
“Hal itu yang akan dibahas serius dalam forum munas BEM PTNU selain itu juga akan membahas segala bentuk kebijakan pemerintah nasional dalam upaya upaya suksesi pembangunan sumber daya manusia dalam aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik nasional sebelum pelaksanaan pilkada serentak 2020,” ujar Dhohir.
Sikatakan Dhohir, Indonesia akan maju jika sumber daya manusianya juga maju.
“Dalam rangka Musyawaroh Nasional ini badan eksekutif mahasiswa Nahdlatul Ulama se-Nusantara akan melakukan atau merumuskan langkah-langkah strategis atau menghasilkan rekomendasi kedepan yang akan di bawah ke daerah masing-masing,” tuturnya.
Dikatakan, yang tergabung dalam BEM PTNU se-nusantara akan di dorong ke pemerintah pusat dan daerah. (Opah)***
