H. Dony Ahmad Munir Minta Warga Tingkatkan Waspada Bencana

SUMEDANG, (TRIMEKAR) .- Menghadapi musim penghujan, Bupati H. Dony Ahmad Munir meminta masyarakat Sumedang untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengintensifkan kembali Gerakan Jumat.

Hal ini disampaikan Bupati dalam surat yang disampaikan kepada para Camat se-Kabupaten Sumedang perihal Kewaspadaan Memasuki Musim Hujan 2020.

Para Camat merencanakan untuk melakukan pendataan serta memantau daerah rawan becana longsor dan banjir dalam rangka mitigasi bencana, termasuk mengimbau masyarakat agar tetap ada di kawasan rawan longsor dan banjir serta mewaspadai pohon tumbang.

Masyarakat juga menyiapkan untuk menggotong royong dalam Gerakan Jumat Bersih dengan mengeruk saluran udara, drainase dan pembersihan gorong-gorong.

Surat ini mempertegas imbauan sebelumnya yang tertuang dalam Surat Bupati Sumedang tanggal 21 Oktober 2019 tentang Perkiraan Awal Musim Hujan 2019/2020 berdasarkan hasil Diskusi Kelompok Terfokus yang menyediakan prakiraan berdasarkan apa yang ada di dalam perjanjian kerja sama.

“Pak Bupati mengirim surat kepada para Camat untuk meningkatkan kewaspadaan saat musim penghujan. Kami juga siap hadir jika terjadi musibah bencana alam,” ujar Herman Suryatman, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang. Jum’at (2/1/2020).

Menurutnya, musim penghujan kali ini lebih ekstrem dibandingkan tahun sebelumnya karena efek dari musim kemarau berkepanjangan pada Tahun 2019.

“Berdasarkan Prakiraan BMKG, puncak musim penghujan berlangsung pada Bulan Januari sampai Maret 2020,” tuturnya.

Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui BPBD telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi musim penghujan diantaranya dengan membentuk relawan bencana di tiap kecamatan.

“Dalam surat tersebut, Pak Bupati meminta dibentuknya Relawan Penanggulangan Bencana Kecamatan  yang anggotanya terdiri dari Karang Taruna, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan masayrakat umum,” imbuhnya.

Selain di tingkat kecamatan, lanjut Herman, di setiap pondok pesantren juga akan dibentuk relawan penanggulangan bencana.

“Berdasarkan hasil sosialisasi penangulangan bencana pada Raker II Forum Pondok Pesantren se-Kabupaten Sumedang pada 30 Desember 2019, disepakati bahwa di tiap pesantren akan ada relawan penanggulangan bencana,” ucapnya.

Dikatakan, BPBD juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti TNI, Polri, Damkar (Pol PP), PLN dan relawan untuk melakukan antisipasi menghadapi bencana yang dapat setiap saat terjadi.

“Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat, menyiapkan segala kebutuhan untuk menghadapi bencana, karena kami tidak tahu dan tidak bisa menghindar dari bencana yang terjadi,” ucapnya.

Dalam waktu dekat, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang juga akan menggelar Rapat Koordinasi yang melibatkan BPBD, Satpol PP, SSQR, dan sektor terkemuka lainnya yang terkait antisipasi terkait musim hujan.

Catatan:
– Kontak yang dapat dihubungi dalam pembicaraan mengenai bencana: Sumedang Simpati Quick Response (SSQR) di nomor 0811 2001 33
– Kontak yang dapat dihubungi untuk konsultasi di kegawatdaruratan kesehatan: Pusat Keamanan Publik (PSC 119) di nomor 119. (Egy) ** *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *