Profesor Obsatar: Pola Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19, Diubah

 

Radio Trimekar FM – Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada semua lini. Termasuk dalam dunia pendidikan yang mempengaruhi pola proses pembelajarannya.

Sejumlah Universitas yang ada di Kota Bandung kemudian mengatur strategi agar pola penyampaian mata kuliah, dapat terus dilakukan.

Seperti halnya Universitas Widyatama Kota Bandung, yang sudah jauh-jauh hari menerapkan sistem pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) guna mengoptimalkan waktu, disela pandemi Covid-19.

Rektor Universitas Widyatama, Profesor Obsatar Sinaga mengatakan pihaknya sudah memiliki strategi penyampaian mata kuliah, sebelum ditetapkannya WFH dan PSBB.

“Sebetulnya kita sudah antisipasi dalam hal ini. Sebelum PSBB, kita sudah ada program kuliah 2 hari dalam seminggu. Jadi jika dalam 1 semester itu ada 18 SKS, maka tiap satu hari kita upayakan pemberian 9 SKS,” ujar Obsatar pada wartawan.

Lebih lanjut ia mengatakan, tiap mata kuliah yang diikuti yakni 3 SKS dimulai pukul 08.00 wib. Para mahasiswa pun bisa memilih hari dalam mengikuti perkuliahan. Yakni Senin Selasa atau Rabu Kamis.

Selain itu, kini Universitas Widyatama mengubah pola pembelajaran agar lebuh efektif dan efisien. Semisal menghapuskan mata kuliah pengantar, lalu dalam 1 semester, fokus pada mata kuliah yang diambil. S

contoh mata kuliah data base, mata kuliah lain harus mendukung materi terkait data base, sehingga tidak bercampur dengan kuliah lain.

“Kita rubah program pembelajarannya, jadi mata kuliah yang diambil akan didukung oleh mata kuliah lain yang sejalur. Agar ilmu yang didapatkan lebih maksimal dan begitu selesai akan diberi sertifikat, jadi tiap semester nanti ada sertifikat yang diberikan,” beber Oby.

Pemberian sertifikat tersebut, lanjut Oby, sangat membantu para lulusan Universitas Widyatama untuk cepat mendapat pekerjaan.

“Sertifikat yang kita berikan, memudahkan para lulusan untuk bekerja, rata-rata kurang dari 3 bulan mereka sudah mendapat posisi pekerjaan,” ungkapnya.

Sementara itu, dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH) diakui Obsatar yang akrab disapa Prof Oby tersebut, mengaku tidak begitu terdampak pada proses penerimaan calon mahasiswa baru. Ia menargetkan 3.000 peminat yang akan berkuliah di kampusnya.

Pihaknya yakin bahwa masyarakat sudah sangat kenal pada Universitas Widyatama, dan punya rate sendiri. Sehingga tidak perlu beriklan seperti kampus-kampus lainnya.

Untuk mendukung upaya memutus mata rantai Covid-19, dilakukan penyemprotan disinfektan setiap satu pekan sekali. Dan mengimbau seluruh civitas akademika dan para mahasiswa, untuk tidak mudik dulu.

“Kita selalu menghimbau agar mahasiswa dan civitas akademik untuk menunda mudik lah, agar corona ini cepat berlalu dan perkuliahan bisa normal kembali,” tandasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *