Radio Trimekar FM – Pekan lalu, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya merilis jumlah santri dalam satu pondok pesantren yang terkonfirmasi positif sebanyak 86 orang.
Tetapi, Gugus Tugas kemudian melakukan pemilahan berdasarkan identitas, dilihat dari Kartu Tanda Penduduk.
Setelah proses pemilahan, kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Heru Suharto, terkonfirmasilah bahwa tidak semua santri yang terpapar Covid-19 tercatat sebagai warga Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, yang bersangkutan kini tinggal di daerah masing-masing.
“Dati 86 orang itu, santri yang warga Kabupaten Tasikmalaya hanya 16 orang. Sisanya warga luar daerah, dan mereka sekarang tidak berada di wilayah kita,” terang Heru, dikutip dari KAPOL.ID jaringan Radio Trimekar FM, Senin (5/10/2020).
Gugus Tugas sendiri, masih terang Heru, sudah melakukan tindakan. Antara lain melakukan penyemprotan disinfeltan, menelusuri kontak erat, dan swab massal untuk sebanyak 200 orang.
“Sementara yang sudah terkonfirmasi positif, kami lakukan isolasi di lingkungan pesantren tersebut,” sambung Heru.
Di luar itu, Heru mengaku bahwa pihaknya belum bisa menyampailan rilis secara keseluruhan atas beberapa alasan. Pertama, karena masih menunggu hasil swab massal. Kedua, masih perlu konfirmasi kembali dengan data yang ada di Sigesit 119.
“Yang penting kita sudah melaksanakan protokoler kesehatan untuk menangani yang terkonfirmasi positif itu agar kembali sembuh,” tandas Heru. (Kapol.id)***
