Bupati Sumedang Mengkaji Dampak Ekonomi Akibat Covid-19

Radio Trimekar FM – Bupati Dony mengatakan, pandemi covid-19 berdampak besar di berbagai lini sektor.

Tidak hanya sektor kesehatan, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi, sosial dan budaya.

Dikatakannya, dampak pandemi covid-19 ini begitu terasa terutama pada sektor ekonomi, hal itu, dapat dilihat dari jumlah data kemiskinan baru sesudah pandemi covid-19.

“Data kemiskinan di Sumedang berjumlah 132.000 KK, setelah ada covid bertambah menjadi 180.000 KK. Ini miskin baru akibat hilangnya mata pencaharian warga,” jelasnya Senin (25/10/2020).

Dalam mengatasi persoalan tersebut, kata Bupati, Pemkab Sumedang bersama Pemerintah pusat, provinsi, sampai desa ditambah kolaborasi pentahelix ikut berperan menangani covid -19 di Kabupaten Sumedang

Kaitan itu, Pemkab Sumedang telah melakukan kajian dan analisis dalam mengatasi dampak ekonomi akibat covid yang semuanya terbagi dalam empat tahapan yaitu rescue (penyelamatan), recovery (pemulihan), stabilization (penyetabilian) dan terakhir development (pengembangan).

“Rescue ini ada jaringan pengaman sosial kemudian bantuan tunai dan subsidi lainnya. Pada fase recovery dipusat ada banpres untuk produktif, kemudian ada beberapa skema untuk membantu para tenaga kerja termasuk untuk sektor pariwisata,” ungkapnya.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, lanjut Bupati, Pemkab Sumedang
mempunyai program untuk pemulihan ekonomi yang berasal dari APBD melalui dana insentif daerah yang dialokasikan untuk UMKM.

“Kalau pusat bentuknya uang, kami bentuknya barang. Selain UMKM, kami bantu koperasi, petani, peternak sehingga ada nafas lagi untuk berusaha. Kemudian kami bantu juga pesantren, melalui one pesantren one product,”ungkapnya.

Disamping itu, untuk menggerakan kegiatan ekonomi pasar agar kembali hidup, dianggaran perubahan pemkab juga telah mengalokasikan pembangunan sarana-sarana protokol kesehatan di pasar-pasar.

“Supaya pasar kembali hidup, kami pun akan membantu menggerakan ekonomi pasar. Di perubahan kami mengalokasikan pembangunan prokes ditiap pasar seperti tempat cuci tangan yang refresentatif,” ujarnya.

Terakhir ditambahkan Bupati, selain program langsung, pemkab juga mengarahkan dana desa melalui peneralan SAKIP Desa untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi stunting dan meningkatkan pelayanan. (Azis)***

Exit mobile version