Terdampak Covid-19 di Sumedang, Terima Bantuan

Radio Trimekar FM -Bantuan Sosial (Bansos) Tahap III dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) yang terdampak Covid-19 di Kabupaten Sumedang mulai disalurkan.

Penyaluran bantuan secara resmi ditandai dengan gunting pita oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir disaksikan Asisten Daerah II Provinsi Jawa Barat Daud Ahmad di Kantor Pos Sumedang, Selasa (27/10/2020).

Bantuan sosial tersebut menyasar 83.285 KTRS dimana masing-masing mendapatkan bantuan senilai Rp. 350.000, terdiri uang tunai sebesar Rp.100.000 dan non tunai berupa paket Sembako senilai Rp. 250.000.

Penyaluran bantuan diawali di lima desa/kelurahan di Kecamatan Sumedang Selatan dan Sumedang Utara yaitu Desa Baginda, Kelurahan Cipameungpeuk, Kelurahan Talun, Kelurahan Kota Kaler, Desa Jatihurip dan Desa Sirnamulya.

Asda II Provinsi Jawa Barat Daud Ahmad menyampaikan, saat ini bantuan sosial yang disalurkan untuk seluruh Jawa Barat tercatat sebanyak 1,907 juta KTRS.

Ia menjelaskan, jika pengadaan sebelumnya bekerja sama dengan Bulog, untuk tahap ketiga ini pengadaannya bekerja sama dengan PT. Agro Jabar yaitu salah satu BUMD milik Provinsi Jawa Barat.

“Ada 83 ribu lebih yang akan disalurkan di Kabupaten Sumedang. Mudah-mudahan penyalurannya bisa lancar,” harapnya.

Dikatakan Daud, besaran bantuan tahap ketiga mengalami penurunan dari sebelumnya karena disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang mulai pulih dan sudah mulai bekerja.

“Insyaallah targetnya lima belas hari ke depan, tepatnya tanggal 14 November 2020 mendatang penyaluran sudah selesai,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas penyaluran Bansos tahap ketiga dari Pemprov Jabar dalam rangka mengatasi dampak Pandemi Covid-19.

Bantuan tersebut, kata bupati, sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menjalankan kehidupannya dan setidaknya dapat mengurangi permasalahan ekonomi yang saat ini dihadapi masyarakat Sumedang.

“Atas nama masyarakat Kabupaten Sumedang saya ucapkan terima kasih. Setidaknya Bansos ini bisa menyambung hidup, bahkan bisa meningkatkan lagi kondisi kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati.

Lebih lanjut Bupati Dony mengatakan, Kabupaten Sumedang mendapatkan dana insetif daerah sebesar Rp. 13,1 milyar dari Pemerintah Pusat karena dianggap berhasil dalam menangani Pandemi Covid-19.

Dana tersebut, sambung B
bupati, sebagian besar akan diarahkan untuk ‘recovery’ atau pemulihan ekonomi di Kabupaten Sumedang.

“Ada bantuan untuk Koperasi, UMKM, One Pesantren One Product, Warung Pintar di setiap Masjid besar, ‘branding’ beberapa tempat wisata, perbaikan jalan ke sentra produksi dan wisata, serta untuk Kelompok Usaha Bersama Desa (KUBUD),” ungkapnya.

Ditambahkan, di akhir Tahun 2020 Pemkab Sumedang akan fokus melakukan ‘treatment’ masyarakat yang masuk dalam kategori non DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) atau warga miskin baru yang terdampak Covid-19.

Baru setelah itu, kata Bupati, pada tahun 2021 mendatang akan dilanjutkan dengan penanganan terhadap masyarakat yang sejak awal sudah masuk dalam kategori DTKS.

“Kami sudah punya skema untuk mengatasi di Sumedang, karena ada dua kategori yakni DTKS dan Non DTKS. Kami sekarang akan ‘recovery’ dulu yang miskin baru akibat Covid. Dengan kelompok Usaha Bersama Desa ini, mudah-mudahan bisa mengatasi persoalan itu,” pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman, jajaran Kantor Pos Cabang Sumedang, unsur Dinas Sosial Provinsi Jabar, dan Camat Sumedang Selatan Syarif Efendi Badar. (Azis)***

Exit mobile version