Ekraf Menjadi Topik Talkshow Program “Konseptual”

Radio Trimekar FM – Ekonomi kreatif (Ekraf) menjadi topik utama dalam sesi bincang-bincang (talkshow) dengan Bupati Sumedang pada Program Konser Promosi Virtual atau “Konseptual” yang digelar oleh Dinas Pariswisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang, Minggu malam (15/11/2020) di Pendopo Setda Komplek Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Kabupaten Sumedang.

Konser tersebut tidak hanya menampilkan kreasi seni budaya Sumedang tetapi juga menjadi media promosi untuk seluruh sub sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Sumedang.

Program “Konseptual” dikemas dengan kekuatan para penampil lokal yang beradaptasi dengan digitalisasi menggunakan Youtube sebagai media tayangnya.

Penampilan tersebut antara lain Tari Suraning Pati dan Topeng Kelana oleh Sanggar Seni Sekar Pusaka, musik perkusi oleh Jaya Dwara dan Ramuda, live music oleh Sentra Nada, dan Degung Kreasi oleh Nesas.

Sedangkan pada sesi talkshow, “Konseptual” menghadirkan Bupati H Dony Ahmad Munir, Kepala Disparbudpora Hari Tri Santosa, pengusaha butik Medina Karim, pengusaha Batik Kasumedangan Nafira dan seniman Tarawangsa Abun.

Dalam talkshow yang dipandu oleh MC M Yogaswara tersebut, Bupati Dony menyampaikan rasa syukurnya karena masyarakat Kabupaten Sumedang bisa beradaptasi dengan kondisi Pandemi Covid-19 dengan terus berkreasi dan berinovasi dengan mengedepankan ekonomi kreatif.

“Ketika ada partisipasi yang luar biasa dari masyarakat, pemerintah tinggal mengorkestrasi modal sosial tersebut, termasuk Ekraf, dengan berbagai program dan kegiatan yang ada di pemerintah dengan mengedepankan konsep Pentahelix,” ujarnya.

Menurut bupati, konsep ekonomi kreatif (Ekraf) sudah jelas tersurat dalamm Misi ke-5 Sumedang Simpati yakni kreatif ekonominya dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

“Ekraf itu sangat penting untuk terus dikembangkan karena merupakan instrumen untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katannya.

Jalinan kerja sama antara masyarakat dan Ekraf, lanjut bupati, bisa dalam bentuk partisipasi program kegiatan, bantuan fisik, maupun kebijakan.

“Sekarang sedang dibangun Gedung Creative Centre sebagai wahana bagi para pelaku Ekraf untuk mengaktualisasikan potensi mereka sebingga bisa dikemas dan dijual dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi,” tuturnya.

Dikatakan, langkah yang sedang dilakukan Pemerintah Daerah adalah melakukan pendataan dan pemetaan Ekraf yang ada untuk diinventarisir apa yang menjadi kebutuhan mereka.

“Setelah ada pendataan, ada komunikasi dan ada koordinasi pada akhirnya pemerintah akan memfasilitasi apa yang menjadi kekurangan. Misalnya promosinya, modalnya atau fasilitasi lainnya,” katanya.

Bupati sangat mengapresiasi para pelaku Ekraf yang mandiri dan tumbuh berkembang tanpa didahului oleh sentuhan dari pemerintah.

“Pemerintah yang baik tidak terlalu turut campur dalam hal yang lebih detail, tetapi lebih memberikan kebebasan untuk berkreasi. Jadi saya sangat menghargai para pelaku Ekraf yang selama ini maju dan berkembang dengan kekuatannya sendiri sesuai dengan bidangnya,” ucapnya.

Sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha kreatif adalah dengan melakukan kunjungan langsung ke sentra-sentra UMKM dan menginventarisir segala kebutuhannya.

“Kita support dalam bentuk modal, peralatan dan pelatihan-pelatihan digital, marketing, sampai pelatihan untuk penegmasan produk-produknya,” katanya.

Begitu juga dengan munculnya tempat-tempat wisata baru di Sumedang akan mendapat dukungan yang sama dari Pemda Kabupaten Sumedang.

“Tempat-tempat wisata ini muncul langsung dari bawah (masyarakat). Jadi sifatnya bottom up. Kami selaku pemerintah tinggal memoles keempat belas destinasi baru ini supaya lebih bagus lagi. Dengan kata lain kita branding,” jelas bupati.***

 

 

Exit mobile version