Dony: BUMD Sumber Pendapatan untuk Pembiayaan Pembangunan

Radio Trimekar FM – Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir didampingi Wakil Bupati H Erwan Setiawan dan Sekretaris Daerah Herman Suryatman menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sumedang Tahun 2021 dan RUPS PT. Kampung Makmur Tahun 2021 yang dilaksanakan di Gedung Negara, Kamis (25/2).

Dalam sambutannya, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengatakan bahwa RUPS merupakan sebuah kewajiban konstitusi sesuai dengan anggaran dasar di perusahaan masing-masing, bahwa setiap BUMD dengan jangka waktu tertentu harus melaksakanan RUPS.

“Ini merupakan sebuah wahana untuk kita melakukan evaluasi dan menilai kinerja dari berbagai aspek terhadap sebuah perusahaan milik daerah. Dengan RUPS ini, dihasilkan keputusan-keputusan yang sangat bermanfaat untuk kemajuan BUMD yang ada di Sumedang,” ucapnya.

Menurut Bupati, RUPS tidak hanya sebuah formalitas untuk memenuhi kebutuhan anggaran dasar tapi betul-betul harus memiliki makna bagi perkembangan BUMD ke depannya.

“Kita sudah sangat memahami apa yang harus kita lakukan bahwa BUMD ini berdiri di Sumedang untuk menggerakkan ekonomi masyarakat Sumedang. Ketika ekonomi bergerak, pada akhirnya akan bermuara pada meningkatnya kesejahteraan masyrakat. BUMD yang ada di Sumedang merupakan salah satu kontributor untuk menggerakkan roda ekonomi,” ungkapnya.

Dikatakan Bupati, BUMD harus bisa menghasilkan keuntungan, masuk pada pendapatan daerah dan menjadi sumber pendapatan untuk pembiayaan pembangunan.

“Untuk itulah, diperlukan BUMD yang sehat, yang berkinerja baik, kredible, dan bisa menghadapi tantangan jaman dengan baik. Tentu harus ada kriteria-kriteria objektif yang harus kita tetapkan,” ujarnya.

Bupati juga mengapresiasi kinerja keuangan Bank Sumedang yang telah memberikan kinerja terbaiknya.

“I want to say good job. Your financial performance is very good, make a profit deviden (Saya mau mengatakan kerja bagus. Performa finansial sangat baik) pada APBD kita sebesar Rp. 6 milyar. Ini kinerja keuangannya sangat bagus memberikan profit,” pujinya.

Menurut Bupati, meskipun di tengah-tengah pendemi Covid-19, Bank Sumedang masih bisa menghasilkan profit yang stabil.

“Saya sangat mengapresiasi kinerja keuangan Bank Sumedang. Meskipun di tengah-tengah pandemi Covid-19 dimana sebagian besar perusahaan banyak yang menurun keuntungannya, namun Bank Sunedang masih bisa menghasilkan keuntungan yang luar biasa,” kata Bupati.

Bupati juga memberikan apresiasi kepada PT. Kampung Makmur yang merupakan perusahaan baru di Sumedang.

“Walaupun merupakan perusahaan baru, namun prospeknya sangat besar dan mempunyai komitmen yang tinggi. Apa yang menjadi cita-cita harus diwujudkan dengan penuh integritas dan dipraktikkan,” ungkapnya.

Terakhir Bupati berharap BUMD yang ada di Sumedang bisa menjadi ‘role model’ bagi BUMD lainnya yang ada di Jawa Barat.

“Untuk bisa menjadi yang terbaik, tentunya harus bisa menghadapi tantangan dengan melaksanakan peran dengan sebaik-baiknya, melakukan inovasi, perlunya proaktif, serta kinerja dan komitmen yang tinggi. Itulah tantangan kita yang harus kita siapkan untuk keluar menjadi pemenang di tantangan global semakin ketat,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Bank Sumedang Yanti Krisyana Dewi mengatakan, menurut evaluasi dari OJK, Bank Sumedang dalam hal peningkatan asset, kredit yang diberikan dan dana pihak ketiga menempati 11 bank di atas rata-rata capaian industri di Jawa Barat.

“Berbagai capaian tersebut tidak lepas dari reformasi rencana dan program dari berbagai perspektif dalam mewujudkan Visi Bank Sumedang ‘Menjadi handal dan terpercaya’,” ungkapnya.

Diterangkan Yanti, pengelolaan Bank Sumedang tidak terlepas dari empat perspektif.
Pertama perspektif finansial, diperoleh keuntungan dengan pertumbuhan laba naik 2,7% dari laba tahun lalu sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah menjadi sebesar Rp. 6, 67 milyar dengan harapan dapat meningkatkan kemanfaatan yang optimal.

“Pada perspektif usaha internal, meningkatkan kemanfaatan bank sebagai ‘agent of depelovment’, memberdayakan UMKM dengan ‘launching’ produk K-Bandang sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi bagi debitur terdampak Covid-19,” tuturnya.

Selanjutnya, kata Yanti, melakukan praktik usaha terbaik menggabungkan dua proses bisnis penyaluran kredit antara produktif dan konsumtif berpenghasilan tetap, mencapai efisiensi yang tercermin dari ratio BOPO sebesar 72,70% dan angka Capital Adequacy Ratio atau Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum sebesar 36,31%.

“Hal ini tidak terlepas dari dukungan pemilik yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dalam memenuhi penyertaan modalnya,” terangnya.

Terakhir Yanti menerangkan, sesuai amanat Peraturan Daerah, Bank Sumedang juga bertanggung jawab terhadap sosial (Corporate Social Responsibility) dengan anggaran setiap tahunnya sebesar 3% dari laba. Agar hal tersebut efektif dan efisien, kami terus memperbaiki target sasaran, meningkatkan sinergi antar program, dan melakukan evaluasi.

“Saya mengajak kita semua agar hari ini kita gerakkan seluruh sumber daya. Mungkin sedikit mundur untuk mewujudkan lompatan-lompatan kemajuan,” tukasnya.

Direktur PT. Kampung Makmur Hendri Haryanto mengatakan, bila dilihat dari cakupan area, PT. Kampung Makmur menjalankan 9 sektor usaha.

“Hal ini merupakan tantangan yang sangat luar biasa bagi kami. Dengan berbagai keterbatasan, mulai dari keterbatasan SDM, infrastruktur dan permodalan,” ujarnya.

Namun demikian, lanjut Hendri, pihaknya yakin kata ‘sulit’ bukan berarti tidak mungkin untuk dilaksanakan.

“Justru ini menjadi pecut bagi kami untuk bisa membuktikan amanah dari Pemkab Sumedang kepada kami untuk bisa menjadikan sebuah BUMD yang bisa menciptakan roda perekonomian masyarakat Sumedang yang berkelas internasional dengan segala potensi yang ada,” tuturnya.

Dikatakan Hendri, butuh profesionalisme, integritas tinggi, komitmen kuat, dan khususnya solidaritas pada tim PT. Kampung Makmur yang memiliki tugas untuk menjalankan segala sektor yang baik, terkait proyek strategis nasional atau daerah.

“Kami haturkan banyak terima kasih kepada semua jajaran pemerintahan yang telah mendukung kami,” ujarnya.

Disebutkan, kepercayaan yang diberikan berupa penyertaan modal dalam bentuk aset dan uang tunai dari Pemda akan dikelola betul-betul sehingga memberikan tambahan nilai khususnya bagi perusahaan dan umumnya bagi masyarakat.

“Yang paling penting bisa mengoptimalkan aset-aset ini untuk bisa menghasilkan PAD,” pungkasnya. ***

Laporan: Opah

Respon (0)

  1. Good Jobs untuk Bank Sunedang ditengah diaruosi global menjamurnya lembaga keuangan Fintech , masih bs in the track memenuhi kewajiban nya dan menjaga performa kinerja dg baik.
    Yg bikin bingung adalah PT.Kampung Makmur , seperti nya gk ada bisnis kreatif yg muncul sbg terobosan atau lompatan . Yang ada adalah seperti kehilangan fokus bisnis merambah garapan aset2 Pemda yg sdh diurus elemen lain. Bingung juga mengapresiasi bisnis plan ny dg 9 core tsb . Seolah olah sdh serakah dg gagasan yg semu tdk ada cire bisnis yg fokus jd unggulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *