Radio Trimekar FM - Sebagai wujud komitmen dalam upaya mencegah dan menanggulangi stunting, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumedang menggelar kegiatan Rembuk Stunting di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Selasa, (7/6/2022).
Kegiatan bertemakan “Konvergensi Stunting Sebagai Upaya Managerial Percepatan Stunting” tersebut, dihadiri Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan dan Ketua Komisi III DPRD Atang, Ketua TP PKK Susi Gantini serta diikuti para kepala OPD, Camat dan unsur pentahelik dari berbagai lintas sektor.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penandatanganan berita acara kesepakatan dan komitmen bersama rembuk stunting oleh Bupati, Wakil Bupati, DPRD bersama para Kepala OPD penanggungjawab layanan dengan sektor/ lembaga non pemerintah dan masyarakat.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyampaikan, kegiatan rembuk stunting melalui pendekatan pentahelik ini merupakan bentuk ikhtiar dalam rangka mencegah dan menurunkan angka stunting dari hulu sampai ke hilir supaya terlaksana secara komprehensif dan lebih sistematis.
Berdasarkan data dari Bulan Penimbangan Balita (BPB) bulan Februari 2022, kata bupati, prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang penurunannya cukup signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya, dari 11,83 persen turun menjadi 9,12 persen.
“Targetnya kita ingin menyesuaikan dengan target nasional di angka 14 persen. Untuk BPB sudah dibawah 14 persen, tapi dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) kita targetkan 9 persen di 2022. Saya yakin dengan lintas sektor ini semua terintegrasi menghadirkan program kegiatan mengatasi stunting” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Erwan Setiawan menyampaikan, penurunan stunting ini menjadi program prioritas Kabupaten Sumedang sesuai dengan komitmen visi Sumedang Simpati pada tahun 2023.
Berdasarkan hasil studi SSGI, kata wabup, prevalensi stunting tahun 2021 sebesar 22 persen atau menurun 10 persen jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang berada di angka 32,2 persen.
“Alhamdulillah, tahun 2021 yang lalu kita berada dibawah rata-rata Jawa Barat. Rata rata Jawa Barat di angka 24 persen dan kita di angka 22 persen,” ucapnya.
Dikatakan wabup, untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan kerja keras dan kerja sama lintas sektor.
Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi fokus perbaikan agar penanganan stunting di Kabupaten Sumedang bisa lebih optimal.
“Dari hasil analisis situasi perlu fokus perbaikan pada kesehatan ibu dan anak, konseling gizi kebersihan dan orangtua, air minum dan sanitasi PAUD, sosial dan ketahanan pangan. Serta Berdasarkan Perpres 72 tahun 2021 ada 29 layanan esensial dan layanan suplai yang harus kita tindak lanjuti bersama,” pungkasnya. ***