1 Keuntungan Budi Daya Padi Organik

Radio Trimekar FM –Ternyata budi daya padi organik tak hanya mengurangi biaya pembelian pupuk kimia, tetapi juga meningkatkan hasil panen para petani.

Diungkapkan, Kepala Desa Cikurubuk Kecamatan Buahdua, Muhammad Fadar Junawar saat melaksanakan panen raya padi organik bersama Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, Sabtu, (23/7).

Panen perdana tersebut dilakukan di areal persawahan milik Kelompok Tani Kanem yang merupakan salah satu kelompok Tani budidaya padi organik di Desa Cikurubuk.

Kepala Desa Cikurubuk mengatakan, budi daya padi organik mengggunakan pupuk alami yang diproduksi sendiri, bukan pupuk kimia di pasaran sehingga ekonomis.

“Biayanya turun sampai 70 %. Kalau dirata-ratakan, 1 hektar biasanya pupuk kimia 7 kuintal urea bersubsidi seharga Rp. 260.000. Itu berarti di atas Rp. 1,6 juta. Tapi untuk satu hektare kalau buat sendiri hanya Rp. 300.000,” tuturnya.

Untuk pengadaan pupuknya sendiri, lanjut Muhammad Fadar, pihaknya sudah menyediakannya di Bumdes.

“Selain hasil produksi yang meningkat biaya menurun, Bumdes juga sudah membeli gabah petani lebih mahal di atas harga pasar,” tuturnya.

Dikatakan Kades, budidaya padi organik di desanya telah lulus uji sertifikasi dari Dinas pertanian dan Holtikultura Jawa Barat.

“Untuk yang bersertifikat kita beli Rp. 50.000 lebih mahal dari harga pasar. Sedangkan yang belum bersertifikat, tapi pola budidayanya sudah organik kita beli seharga Rp. 30.000,” katanya.

Saat ini, kata dia, ada sekitar 15 hektare yang dijadikan lahan budi daya padi organik di wilayahnya.

“Dari 15 hektar ini, setelah melakukan uji hasil, produksi padinya sekitar 8,6 ton per hektare gabah kering. Hasil produksi ini di atas rata-rata produksi di Kecamatan Buahdua 7,4 ton dan di Kabupaten Sumedang 6,2 ton,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyampaikan
apresiasi dan mendukung penuh upaya pengembangan pertanian organik ini yang menurutnya lebih menguntungkan dan menyehatkan.

“Dari segi harga jual juga lebih tinggi daripada hasil pertanian konvensional yang memiliki ketergantungan terhadap pupuk kimia. Selain beras danĀ  tanahnya sehat, hasilnya lebih baik dan menguntungkan,” ujarnya.

Lebih jauh bupati juga mendukung
rencana perluasan 100 hektare lahan untuk budi daya padi organik sehingga bisa menjadi role model sebagai desa budi daya padi organik di Provinsi Jawa Barat.

“Saya sampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Cukurubuk. Mudah mudahan semuanya bisa mencontoh Cikurubuk. Nanti ada agribisnisnya dan ada yang studi banding kesini,” ungkapnya.

Turut hadir unsur Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang Sajidin, Kepala Dishub Tono Suhartonk, Camat Buah Dua Benny Satriaji, para anggota Kelompok Tani dan warga masyarakat setempat.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *