5 Daerah di Jabar, Prioritas Program Bulan Imunisasi Anak Nasional

Radio Trimekar FM – Terdapat lima wilayah di Jabar yang diprioritaskan dalam pendistribusian program BIAN atau Bulan Imunisasi Anak Nasional.

Dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengoptimalkan pemberian imunisasi atau vaksinasi mulai dari diftersi, titanus, influenza, hepatitis hingga polio kepada seluruh anak-anak di Jabar, pemberian imuniasi dapat diberikan secara lengkap kepada anak-anak di Jawa Barat, khususnya lima wilayah prioritas

“Program ini diinisiasi langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Terdapat lima wilayah di Jabar yang diprioritaskan, antara lain Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Bandung,” ucap Ryan, usai acara Japri (Jabar Punya Informasi), di Gedung Sate, Bandung, Senin (1/8/2022)

Ada imunisasi pada anak yang bolong-bolong saat pandemi Covid-19, takut timbul penyakit akibat dari status imunisasi yang belum lengkap, program BIAN ini akan dimaksimalkan terutama untuk menghilangkan campak dan rubella pada anak.

“Bulan Imunisasi Anak Nasional ini akan kita lakukan kurang lebih satu bulan mulai hari ini, cakupan setelah pandemi kita kurang lebih 83 persen, seharusnya minimal 95 persen, jadi target kita di BIAN ini minimal 95 persen. Sebetulnya kita punya sejarah di tahun 2017 kita pernah berhasil lebih dari 95 persen, jadi BIAN kali ini juga kita bisa mencapai target bahkan melebihi,” ujarnya

Sementara itu, dr. RodmanTarigan, Anggota Komda KIPI Jabar menyampaikan, vaksin yang digunakan itu aman karena dipergunakan sudah lama, dibikin dengan hati-hati, bahkan efek sampingnya sudah diperhitungkan sangat sedikit dan keuntungannya jauh lebih besar.

“Jadi tidak usah takut, karena semua orang sudah diimunisasi termasuk yang mau naik ibadah haji, nggak jadi masalah keamanannya, jadi sudah diperhitungkan keamanannya, kejadiannya juga diperhitungkan, makanya ditempat imunisasi harus selalu ada peralatan untuk menolong jika terjadi apa-apa walaupun belum tentu terjadi,” ujarnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *