Wado Diproyeksikan Jadi Kota di Timur Sumedang

Foto udara kawasan Wado.
Bhisma/Radio Trimekar 93,9 MHz
Foto udara kawasan Wado.

TRIMEKARFM – Terletak di ujung timur dan tenggara Kabupaten Sumedang, Kecamatan Wado secara geografis berada di wilayah perbatasan. Meski berada di wilayah perbatasan, wilayah Wado dinilai sebagai kawasan strategis.

Dimana, Wado jadi simpul akses penghubung ke arah wilayah Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Jawa Tengah melalui Malangbong dan juga ke arah Kabupaten Majalengka dan Cirebon melalui Bantarujeg.

Dengan memiliki geografis yang strategis, Kecamatan Wado kini beranjak menjadi kota kecil di ujung timur Kabupaten Sumedang.

Kemajuan Wado, tak hanya didukung oleh letak geografis, tapi didukung juga oleh peningkatan SDM masyarakatnya. Aktivitas masyarakat Wado di berbagai sektor mengalami peningkatan, termasuk peningkatan dalam sektor ekonomi.

Kecamatan yang memiliki luas wilayah 73,34 kilometer persegi itu, terbagi 10 desa, yakni, Desa Wado, Cisurat, Sukapura, Desa Mulyajaya, Cikareo Utara, Cikareo Selatan serta tiga desa lainnya yang terletak di kaki Gunung Cakrabuana yaitu, Desa Sukajadi, Ganjaresik dan Cimungkal.

Menurut pemutakhiran data terakhir penduduk Kecamatan Wado adalah 46.000 jiwa, terdiri dari 23.389 laki-laki dan 22.674 perempuan.

Kecamatan Wado berbatasan langsung dengan dua Kabupaten. Disebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut kemudian di timur dengan Kecamatan Lemah Sugih, Kabupaten Majalengka. Dengan letak geografis seperti itu Wado merupakan cermin Kabupaten Sumedang untuk kabupaten lainnya di wilayah timur atau tenggara.

Camat Wado, H.Sutisna mengatakan, pembangunan, baik di bidang infrastruktur dan bidang sumber daya manusia (SDM) di Kecamatan Wado terus menggeliat meski sempat didera pandemi Covid-19.

Kata dia, kedepan kawasan Wado diyakini akan jadi kota diujung timur Sumedang.

Menurutnya hal itu sangat wajar, pasalnya indikator-indikator perkembangan potensi Kecamatan Wado terus  terlihat, seperti dalam pembangunan ekonomi maupun perkembangan sumber daya manusia dan lainnya.

Sutisna menyebutkan, fasilitas pendukung untuk menjadi wilayah yang maju sudah bisa dimiliki Kecamatan Wado, seperti keberadaan pasar tradisional yang berkapasitas besar dan refresentatif, adanya terminal bus dan angkot serta pesisir Waduk Jatigede yang memiliki daya jual untuk sektor wisata.

Kemudian terbangunnya penunjang-penunjang bidang perdagangan serta penunjang ekonomi lainnya seperti bank-bank besar yang kini berdiri di Wado.

“Tinggal bagaimana pemerintahan Kecamatan Wado siap menyongsong kemajuan itu, karena kita tahu, sampai saat ini Wado jadi pusat perekonomian dari berbagai wilayah di Sumedang timur seperti dari Cibugel, Darmaraja dan Jatinunggal, bahkan sebagian warga dari Kecamatan Lemahsugih (Majalengka) banyak yang beraktivitas ekonomi di Wado,” ujarnya.

Sutisna mengakui, pelaku ekonomi dari luar daerah atau investor kini terus menyerbu Wado, sehingga secara tidak langsung ikut mendorong potensi ekonomi di Wado. Itu terbukti dengan banyak pendatang yang berinvestasi di bidang perdagangan di Wado.

“Hal itu memicu warga Wado untuk terus meningkatkan kemampuan di bidang perdagangan, dan Alhamdulillah data yang kami peroleh, warga kami juga ikut berkompetisi, walau kenaikan secara grafik kami belum bisa pastikan,” ujar Sutisna yang tidak lama lagi akan purna tugas itu, seraya menyebutkan pendatang di bidang perdagangan itu berasal dari dari berbagai daerah dari luar Sumedang.

Guna mengantisipasi perkembangan kemajuan tersebut, Sutisna dan jajaran Pemerintahan Kecamatan Wado terus berupaya membuat berbagai terobosan dan berbagai kajian strategis terkait pembangunan dalam berbagai bidang, terutama ekonomi.

Hal itu, sangatlah penting, terlebih setelah Waduk Jatigede terealisasi,kawasan Wado menjadi wilayah penyangga utama kawasan waduk yang strategis.

Kondisi ini, membuat kawasan Wado secara tidak langsung akan menjadi wilayah tujuan para wisatawan yang ingin melihat keindahan Waduk Jatigede.

“Itulah PR masyarakat Wado, dan kami tanggungjawab akan hal itu, tentunya untuk merealisasikan itu kita juga tidak boleh lupakan bidang pendidikan, kesehatan dan lainnya,” ungkapnya.

Kini sesuai tagline Wado Ngabret pemerintah Kecamatan Wado akan caringcing pageh kancing dan terus memberikan pelayanan publik yang maksimal kepada masyarakatnya.

“Kedepan kita ingin jadi pilot project kemajuan sebuah daerah, dan itu harus terwujud dengan kebersamaan,” ungkap Sutisna.***

Exit mobile version