Sandiwara Miss Tjitjih Akan Digelar di Sumedang

Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi dari Kepala Unit Pengelola Gedung Pertunjukan Seni Budaya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta beserta jajaran di ruang kerja Pj. Bupati, Kamis (5/10/2023).

SUMEDANG – Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi dari Kepala Unit Pengelola Gedung Pertunjukan Seni Budaya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta beserta jajaran di ruang kerja Pj. Bupati, Kamis (5/10/2023).

Dalam kunjungan tersebut dibahas terkait rencana penyelenggaraan Road Show Napak Tilas dan Menjelang Satu Abad Sandiwara Sunda Miss Tjitjih pada 28 Oktober 2023 di Sumedang.

Pj Bupati Herman mengatakan, pertunjunkan Sandiwara Miss Tjitjih merupakan kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemda Kabupaten Sumedang. “Miss Tjitjih adalah seorang seniman yang kakoncara dan melegenda. Melihat kembali perjalanannya kebelakang, beliau adalah sosok yang luar biasa,” kata Herman.

Menurutnya, salah satu ikhtiar untuk menggairahkan kembali seni pertunjukan sandiwara, maka pertunjukan Sandiwara Miss Tjitjih ini akan digelar di Sumedang. “Semoga karya-karyanya bisa dikenang dan tentu lebih bagusnya lagi bisa lestari. Karena di Jakarta juga ada gedung Miss Tjitjih, yang langsung dikelola oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta,” ujarnya.

Ia berharap ke depan generasi muda paham dan bisa mengembangkan Sandiwara Miss Tjitjih. “Kami juga mendorong dalam waktu dekat generasi muda ini bisa ikut seminar atau pelatihan. Selain itu ada pertukaran seniman dan budayawan karena banyak hal yang bisa kita lakukan dalam rangka pelestarian dan pewarisan seni budaya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Gedung Pertunjukan Seni Budaya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Encu Suhani menyebutkan Sandiwara Miss Tjitjih ini akan memasuki usia satu abad alias 100 tahun. “Dalam kegiatan kolaborasi ini kami mengajak seluruh warga masyarakat Sumedang, karena cikal bakal Miss Tjitjih ini berasal dari Sumedang,” katanya.

Road Show Napak Tilas dan Menjelang Satu Abad Sandiwara Sunda Miss Tjitjih diselenggarakan untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah khususnya Seni Budaya Sunda Jawa Barat dan mengenalkan kembali Sandiwara Miss Tjitjih kepada masyarakat.

Sandiwara Sunda Miss Tjitjih adalah sandiwara dengan nama seorang diva sandiwara pada tahun 1928 asal Sumedang, yaitu Miss Tjitjih. Pada tahun 1926 seorang gadis cantik bernama Nyi Tjitjih yang biasa bermain sandiwara berbahasa Sunda ditemukan oleh Aboebakar Bafaqih, seseorang keturunan Arab-Indonesia kelahiran Bangil, Jawa Timur pemilik Sandiwara Keliling atau Komedie Stamboel (1891-1903) yang sedang mengadakan pertunjukan keliling di Jawa Barat.

Di daerah Sumedang Bafaqih menemukan Nyi Tjitjih yang pada saat itu berusia 18 tahun. Bafaqih langsung tertarik mengajaknya masuk ke dalam perkumpulan sandiwara bentukannya, Opera Valencia. Ajakan Bafaqih tersebut disambut baik Nyi Tjitjih. Mulai saat itu Nyi Tjitjih menjadi bagian dari Opera Valencia. [*]

Exit mobile version