Ngopen Radio Trimekar Sumedang Bahas Permasalahan Sampah Waduk Jatigede

Trimekarfm.com – Ngobrol penting (Ngopen) Radio Trimekarfm Sumedang dalam acara talkshow yang membahas tentang penanggulangan sampah di kawasan pesisir pantai waduk Jatigede di Gajebo/Studio Radio Trimekarfm Sumedang, Kamis (20/6/2024).

Nampak hadir dari KPID Jabar, dan juga dari Disbudparpora Sumedang serta guru besar dari Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Unpad yang membahas bersama Camat Wado dalam hal penanggulangan sampah tersebut.

KPID Jabar, Ahmad Abdul Basith S.Ikom.,M.Ikom.,mengungkapkan kalau dengan adanya Talkshow ini bermaksud menyelesaikan masalah bersama atau mencari solusi, karena KPID mempunyai 9 program prioritas yang salah satunya adalah siaran lingkungan ekologi dan politik.

Maka dari itu, kata Ahmad Abdul Basith, media seharusnya mempunyai peran serta dalam pengurus lingkungan disekitarnya seperti halnya sebagai media edukasi ke masyarakat tentang pentingnya kesadaran dan peduli akan lingkungan.

lalu mau diapakan sampah di Jatigede ini, kalau waduk jatigede ini mau menjadi ikon wisata dan menarik banyak wisatawan?

Hal serupa tentang persampahan ini dibahas kembali, Ellang Gantoni Malik, SE.,Ak.,MM, masih dari KPID Jabar, kalau dalam penanggulangan sampah dengan memakai rumus 3R yaitu Reduce atau Dikurangi dan Reuse atau dipergunakan Kembali dan juga Recycle atau disebut didaur ulang.

Dan itu mesti dimulai dahulu seperti hal nya memisahkan/ memilah sampah Organik & Anorganik dari rumah – rumah dengan penuh kesadaran dan kepedulian.

Hal senada disambut baik Gm Radio Trimekar, Heni Haerani, yang juga sebagai host dalam talkshow ini, kalau Trimekar Sebagai media akan ikut menginformasikan dan mengajak serta masyarakat yang terlibat dalam penanganan sampah tersebut.

“Kami dari media akan selalu berupaya yang terbaik untuk kepentingan umum dengan cara yang dijalani bidang kami, dan menjalin komunikasi dengan Forkopincam juga masyarakat Wado khususnya,” ucap Rani.

Harapan besar diungkapkan Camat Wado, Dadang Sundara, S.P., kalau memungkinkan menurutnya, persampahan ini bisa menghasilkan daya tarik wisatawan.

“Ya, tidak menutup kemungkinan kita kolaborasi dengan para ahlinya, yang bisa saja pesisir waduk jatigede ini dijadikan wisata sampah dengan berbagai pengelolaan yang memadai,” ungkapnya.

Sampah ini bisa jadi berkah, sambung Camat, kita bisa menghasilkan uang, ditampung dan dikelola dengan alat modern hingga menghasilkan rupiah dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

“Mungkin dengan pemanfaatan limbah dan pengelolaan yang modern ditunjang dengan alat – alat yang canggih serta ahli dibidangnya, bisa saja nanti jadi tempat wisata sampah dan wisata edukasi bagi para pelajar atau usahawan,” tambahnya.

Sementara itu menurut perwakilan dari Disbudparpora Kabupaten Sumedang, mengatakan, kalau pemerintah Sumedang mengakui kalau pihaknya memang belum maximal dalam penanganan sampah di tempat Destinasi wisata di Jatigede ini.

“Itu memang justru jadi permasalahan dibalik naiknya grafik permasalahan wisatawan di Jatigede,” kata dia.

Kita akan terus menjalin komunikasi dengan pihak – pihak terkait karena adanya regulasi yang menghambat mengekseskusi dalam hal itu.

“Dan saat ini perda kepariwisataan Sumedang masih menggunakan Perda versi lawas no 9 th 2011 dan adapun upaya kami saat ini kami sedang mengajukan ke DPRD atau merevisi sehingga akan terdapat penguatan subtansi khususnya kelestarian lingkungan dan tentunya nanti akan terkait dengan penanganan permasalahan sampah itu sendiri,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *