Kang Uu: Program Santani Digagas untuk Kemandirian Ekonomi Pesantren

Santri Jadi Garda Terdepan Dalam Kontribusi Pangan di Jabar

Radio Trimekar FM – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum memberikan alat pertanian guna merealisasikan program Santri Tani (Santani) kepada Pondok Pesantren Miftahul Hasanah, Desa Sukarapih Kec. sukasari, Kab. Sumedang, Senin (11/8/20).

Kang Uu mengatakan, program Santani digagas untuk menghadirkan kemandirian ekonomi pondok pesantren (ponpes) serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong ketahanan pangan di Jabar.

“Ini langkah awal untuk menggerakkan Santani dan pelatihan di bidang pertanian pun akan diberikan kepada santri usai pandemi Covid-19. termasuk penyediaan alat mesin pertanian,” ucap Kang Uu.

Diharapkan santri ada sumbangsih nyata ke masyarakat.

“Kenapa saya menekankan pertanian?, supaya pondok pesantren produktif, tetapi baik bagi para santri mapun kiai tetap punya waktu yang fleksibel dalam menjalankan kegiatan belajar di pesantren,” ucapnya.

Kang Uu berharap para kiai di Jawa Barat, ada sinergi, komunikasi, dan ada masukan kepada kami (sebagai pimpinan di Jawa Barat) untuk mencapai misi-misi pembangunan manusia Jabar.

Dihargai, semua jasa para ulama selama ini dalam mencerdaskan akhlak anak bangsa.

Apalagi, lanjut Uu, ditengah pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia yang sedang menurun.

Diharapkan, santri menjadi garda terdepan dalam kontribusi pangan di Jabar.

“Minimal ada sumbangsih nyata ke masyarakat sekitar pondok pesantren,” ucap panglima santri Jabar.

Kang Uu menyadari bantuan tersebut tak akan memenuhi dari sisi jumlah kebutuhan.

Namun, itu sebagai bentuk silaturahmi dan kepedulian kepada pontren.

“Ini alat pertanian sederhana, idan hanya bentuk perhatian kami saja,” tutur Uu.

Diharapkan para santri mampu berani, disamping ngaji juga bisa ‘ngejo’.

“Kami berterimakasih kepada para kiai yang telah menopang warga dalam meningkatkan keimanan ketakwaan,” ucapnya.

Ia mengaku belum bisa memberikan perhatian yang lebih tak seperti ke lembaga pendidikan lain di sekolah-sekolah.

Bahkan, kata dia, pesantren tak ada beasiswa untuk santri, honor kiai dan untuk pembangunan pun belum ada.

“Semoga, suatu saat pontren, para santri dan kiai dihargai negara. Dihargai seperti lembaga pendidikan di sekolah yang sudah mendapat perhatain dari pemerintah,” ujarnya.

KH. Shofwan Wahyudin yang juga Ketua Santani Sumedang mengapresiasi perhatian Pemprov Jabar terhadap para santri.

“Semoga program ini berkelanjutan, dan santri lebih produktif,” ujarnya. I

hadir, Camat Sukasari H. Agus Wahyudin, Danramil Tanjungsari Kapten Inf. Dedi Ruwanto, Kasubsektor Sukasari Iptu Ato Suharto, Pimp. Pondok Pesantren KH. Asep Sofyan, santri, tokoh masyarakat dan warga.(Hambali)***

Exit mobile version